pada tanggal
Otomotif
tips otomotif
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Setidaknya tedapat 10 komponen penting pada sistem pelumasan yang memiliki fungsi masing-masing (baca : Cara kerja sistem pelumasan mesin mobil dan komponenya). Komponen-komponen inilah yang kemudian akan membentuk sebuah sistem pelumasan pada mesin mobil.
Komponen sistem pelumasan yang bertugas untuk mengalirkan minyak pelumas ke seluruh komponen mesin ini adalah pompa oli (oil pump). Ya, pompa oli (oil pump) digunakan untuk memompa minyak pelumas dari bak penampungan oli menuju ke saluran-saluran oli yang sudah di desain sedemikian rupa di dalam sistem pelumasan.
Dengan begitu, oli akan mengalir menuju komponen-komponen mesin mulai dari silinder blok hingga ke silinder head untuk melumasi bagian-bagian mesin yang berputar dan bergesek.
Bak penampungan oli berfungsi untuk menampung seluruh oli mesin yang sudah digunakan oleh mesin. Pada bak penampungan oli ini kerap ditambahkan magnet untuk mengumpulkan serpihan logam agar tidak terhisap oleh pompa oli.
Sedangkan oil strainer adalah saringan oli yang berfungsi untuk mencegah kotoran berukuran besar agar tidak terhisap masuk ke pompa oli mesin.
Filter oli digunakan untuk menyaring oli dari kotoran-kotoran yang berukuran kecil dan halus agar oli yang dialirkan menuju ke komponen mesin sudah dalam keadaan bersih kembali. Filter oli merupakan komponen pada sistem pelumas yang paling sering cepat kotor, oleh karena itu, filter oil ini wajib diganti setidaknya setiap 2 kali ganti oli mesin.
Tekanan oli mesin tetap perlu diatur oleh sistem pelumas untuk mencegah terjadinya perubahan tekanan akibat perbedaan kecepatan putaran mesin yang bisa mengakibatkan efek buruk bagi mesin, seperti misalnya kekurangan oli (saat rpm rendah), atau tekanan oli berlebihan (pada rpm tinggi).
Dengan adanya pengaturan tekanan ini, maka aliran minyak pelumas tetap sama dan dapat dipertahankan serta tetap dapat mengalir ke seluruh komponen mesin meskipun terjadi perbedaan kecepatan putaran pada pompa oli mesin.
Baca juga :
Ketika mesin belum hidup dan tekanan oli mesin belum ada, maka lampu indikator oli akan menyala. Setelah mesin hidup dan muncul tekanan pada oli mesin, maka lampu indikator oli akan padam. Dengan begitu, maka pengemudi bisa mengetahui bahwa kondisi sistem pelumasan mobil dalam kondisi yang baik dan normal.
Jika lampu indikator oli ini terus menyala, baik pada saat mesin mati atau saat mesin hidup, hal ini menandakan bahwa ada masalah yang terjadi pada sistem pelumasan mobil seperti misalnya oli mesin kurang / habis atau oli mesin sudah perlu diganti.
Dengan adanya fungsi ini, maka pengemudi dengan mudah bisa mendapatkan informasi secara aktual tentang kondisi sistem pelumasan yang ada di mobil..
Seluruh fungsi oli mesin tersebut berfungsi untuk mencegah kerusakan pada seluruh komponen mesin akibat panas berlebih dan aus akibat terus bergesekan. Ya, saat mesin bekerja, mesin akan menghasilkan panas yang dapat membuat komponen-komponen mesin memuai. Tanpa pelumasan, komponen-komponen yang memuai tadi bisa macet dan menjadi rusak.
Oleh karena itu, menjaga kualitas oli mesin dengan menggantinya secara teratur berarti kita sudah berupaya untuk mencegah kerusakan pada seluruh komponen mesin.
Demikianlah artikel tentang fungsi sistem pelumas pada mobil yang bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif
Komentar
Posting Komentar